Kamis, 28 Mei 2015

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN

1.      Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar makhluk hidup baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kehidupan organisme tersebut. Lingkungan terdiri atas 2 komponen utama, yaitu : Faktor Abiotik, yang terdiri atas benda – benda mati, seperti : air, tanah, udara, cahaya, suhu, kelembaban dan sebagainya.Faktor Biotik,yang terdiri atas makhluk hidup seperti : manusia, hewan, tumbuhan, mikroorganisme (jasad renik). Habitat adalah tempat hidup suatu makhluk hidup,dapat berupa darat maupunperairan.
2.      Interaksi Organisme
a.      Rantai Makanan (Food Chain) adalah peristiwa makan dan dimakan yang membentuk rangkaian lurus dan tak bercabang. Contoh rantai makanan di darat : rumput – ulat – burung – ular dan contoh rantai makanan di perairan : fitoplankton – zooplankton – ikan kecil – ikan besar.


Gambar 1. Rantai Makanan

b.      Jaring – Jaring Makanan (Food Web) adalah kumpulan rantai yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain sehingga membentuk jaring – jaring yang rumit.


Gambar 2. Jaring – Jaring Makanan

c.       Piramida Makanan adalah komposisi rantai makanan yang makin ke atas jumlahnya makin kecil.
Gambar 3. Piramida Makanan
3.      Simbiosis
Simbiosis adalah suatu cara hidup bersama antara 2 makhluk hidup atau lebih yang berbeda dalam hubungan yang erat. Berdasarkan untung ruginya, simbiosis dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
a.      Simbiosis Mutualisme : simbiosis yang keduanya saling menguntungkan, contoh :
1.      Kerbau / badak dengan burung jalak
2.      Lebah / kupu – kupu dengan tanaman bunga
3.      Akar tanaman polong – polongan dengan bakteriRhizobium radicicola



Gambar 4. Kupu – Kupu Dengan Tanaman Bunga

b.      Simbiosis Komensalisme : simbiosis yang satu untung sedang yang lain tidak dirugikan, contoh :
1.      Ikan Hiu dengan ikan Remora
2.      Tanaman Anggrek dengan tanaman mangga
3.      Tanaman paku Sarang burung dengan tanaman sawo


Gambar 5. Ikan Hiu Dengan Ikan Remora

c.       Simbiosis Parasitisme : Simbiosis yang satu untung sedang yang lain dirugikan, contoh :
1.      Kutu kepala dengan kulit kepala manusia
2.      Jamur panu dengan kulit manusia
3.      Tanaman tali putri dengan tanaman beluntas.


Gambar 6. Tanaman Tali Putri

4. Autotrof dan Heterotrof
Autotrof adalah organisme yang dapat membuat makanan sendiri (berfotosintesis).Organisme yang termasuk kelompok ini, misalnya tumbuhan hijau, alga (ganggang), lumut, tumbuhan paku dan sebagian bakteri dan di alam bertindak sebagaiprodusen.Sedangkan heterotrof adalah organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri. Organisme heterotrof dibagi menjadi :
a.      Herbivora  adalah hewan pemakan tumbuhan, contoh : sapi, kambing, kuda, kerbau.


Gambar 7. Sapi

b.      Karnivora adalah hewan pemakan daging, contoh : harimau, kucing, anjing, elang.


Gambar 8. Harimau mengejar Zebra

c.       Omnivora adalah organisme pemakan tumbuhan dan hewan , contoh : manusia, gorilla, simpanse, orangutan, ayam, tikus dan sebagainya.

Gambar 9. Simpanse

d.      Dekomposer (Pengurai) adalah organisme yang berperan menguraikan makhluk hidup yang telah mati, contoh : fungi (jamur) dan bakteri.


Gambar 10. Bakteri dan Fungi
Sumber: http://wahanaguru.blogspot.com/2015/03/interaksi-makhluk-hidup-dengan.html

Senin, 11 Mei 2015

Kalor dan Perpindahannya

Kalor dan Perpindahannya

Kamu tentu sudah menyadari bahwa sumber panas yang uatama di duniaini adalah matahari. Energi panas atau energi kalor yang diradiasikanhingga ke bumi itu dimanfaatkan oleh tumbuhan hijau untuk fotosintesis.Manusia dan hewan mentransfer energi itu dengan memakan bagian dari tumbuhan. Tumbuhan-tumbuhan purba masih menyisakan energi tersebut dalam wujud batubara, dan hewan-hewan purba menyisakan energi itu dalam wujud minyak bumi.Kamu akan memperdalam pengaruh energi kalor terhadap zat, cara-caraenergi kalor berpindah, dan penerapan asas Black dalam pemecahanmasalah tentang kalor pada bab ini.
Kamu tentu pernah merebus air bukan? Air yang tadinya terasa dingin dan sejuk setelah direbus beberapa saat akan terasa hangat dan lama-kelamaan menjadi  panas. Tahukah Kamu mengapa demikian? Selama direbus air mendapat energi dari api yang menyala di bawah air tersebut. energi yang dihasilkan oleh nyala api akan berpindah ke air dan berubah menjadi panas dalam air. Bentuk energi yang berpindah karena perbedaan suhu disebut sebagai energi kalor. Perpindahanenergi kalor selalu terjadi dari benda bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Jadi jika ada dua buah benda A dan B mempunyai suhu yang berbeda,dan suhu A lebih dari suhu B kemudian kedua benda tersebut disentuhkan maka suhu A akan menurun dan suhu B akan naik hingga suhu kedua benda tersebut setimbang. Dalam bab ini akan diperdalam tentang energi kalor.
 
A. Kalor
      Tujuan Pembelajaran
  • Menerapkan kalor sebagai bentuk energi yang dapat diserap dan dilepas
  • Membedakan tiga cara perpindahan panas
  • Menerapkan persamaan asas Black untuk menyelesaikan persoalan
Apa itu kalor? Untuk apa kita mempelajari kalor? Apakegunaan kalor dalam kehidupan sehari-hari? Seberapapenting bahasan kalor bagi kehidupan manusia?Misteri dan pertanyaan tentang kalor tidak kali ini sajaterjadi, tapi jauh pada abad 18 hingga 19 masih merupakansuatu pertanyaan yang perlu mendapat penjelasan yanglogis dan rasional, guna menyingkap tabir pemahamantentang kalor.
1. Pemahaman Tentang Kalor
     Dari awal abad 18 hingga 19 Masehi, kalor masih diyakini oleh sebagian orangsebagai suatu fluida yang disebut kalorik.
Fluida ini dapat berpindah dari suatu zat ke zatyang lainnya. Arah perpindahan itu adalah dari zat yang bersuhu tinggi ke zat yang bersuhurendah. Kalor adalah suatu bentuk energi. Istilah kalor berasal dari Caloric, pertama kalidiperkenalkan oleh A.L. Lavoiser seorang ahli kimia dari Perancis. Oleh para ahli kimia dan fisika kalor dianggap sejenis zat alir yang tidak terlihat oleh manusia, berdasarkanitulah satuan kalor ditetapkan dengan nama kalori disingkat kal. Kalori didefinisikan :Satu kalori (kal) adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 gr air sehingga suhunya naik 1ÂșC. Sedang pengertian suhu adalah ukuran derajat panas dinginnya suatu benda. Suhuumumnya diukur dengan alat ukur suhu berupa termometer. Adapun syarat terjadinya perpindahan kalorik ini adalah adanya sentuhan kedua benda yang berbeda suhu. Fluida kalorik ini akan berpindah dari zat yang bersuhu tinggi kezat yang bersuhu rendah, hingga tercapai suatu kesamaan suhu antara kedua benda yang disebut dengan kesetimbangan termal.
Hingga pertengahan abad ke 18 pengertian kalor sebagai suatu fluida masih mengemuka dimasyarakat, bahkan pengertian kalor semakin rancu dengan pengertian suhu,yang sesungguhnya memang berbeda. Kalor adalah fluida atau zat alir, dan suhu adalahderajat panas atau dinginya suatu benda yang diukur dengan termometer. Namun pendapat tersebut berubah, ketika seorang bernama Benjamin Thompsonmenyatakan bahwa kalor bukanlah suatu fluida kalorik tetapi dihasilkan oleh usaha yangdilakukan oleh kerja mekanis.
Percobaan Joule :
Pemikiran bahwa kalor bukanlah suatu fluida, namun dihasilkan dari suatu usahayang berarti berhubungan dengan energi, maka Prescot Joule melakukan percobaan untuk menghitung besar energi mekanik yang ekuivalen dengan kalor sebanyak 1 kalori.Percobaan joule adalah dengan menggantung beban pada suatu kontrol yangdihubungkan dengan kincir yang dapat bergerak manakala beban bergerak. Kincir tersebutdimasukkan kedalam air. Akibat gerakan kincir tersebut, maka suhu air akan berubah naik Penurunan ketinggian beban dapat menunjukkan adannya perubahan energi potensial gravitasi pada beban. Jika beban turun dengan kecepatan tetap, maka dapat dikatakan tidak terdapat perubahan energi kinetic pada beban, sehingga seluruh perubahanenergi potensial dari beban akan berubah menjadi energi kalor pada air.Berdasarkan teori bahwa terjadi perubahan energi potensial gravitasi menjadi energikalor, maka diperoleh suatu nilai tara mekanik kalor, yaitu ekuivalensi energi mekanik menjadi energi kalor.1 joule = 0,24 kalori1 kalori = 4, 18 joule.
Gambar Kalorimeter
2. Kapasitas Kalor (C) dan Kalor Jenis (c)
Kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang diperlukan suatu zat untuk menaikkansuhu zat sebesar 1°C. jika sejumlah kalor Q menghasilkan  perubahan suhu sebesar ∆t, makakapasitas kalor dapat dirumuskan: C=Q/Δt
Dengan keterangan:
C= kapasitas kalor (Joule / K atau kal / K)
Q= kalor pada perubahan suhu tersebut (J atau kal)
∆t= perubahan suhu (K atau°C)
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan zat sebesar 1 kg untuk mengalami perubahan suhu sebesar 1 K atau 1°C.
Kalor jenis merupakan karakteristik termal suatu benda, karena tergantung dari jenis benda yang dipanaskan atau didinginkan,serta dapat dinyatakan dalam persamaan :c=C/m atau c= Q/m∆t
Dengan keterangan;
c= kalor jenis (J/kg.K atau J/kg.°C)
C= kapasitas kalor (Joule/K atau kal/K)Q: kalor pada perubahan suhu tersebut (J atau kal)
∆t= perubahan suhu (K atau°C)
m=  massa benda (kg)
3. Pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud zat
Adanya pengertian, bahwa kalor bukanlah aliran fluida, melainkan merupakan suatu bentuk energi, yang dapat diperoleh dari perubahan energi mekanik, maka akan kita perhatikan apakah kalor tersebut akan mempengaruhi suatu benda atau temperatur darisuatu benda atau zat.Apabila suatu benda diberikan kalor, maka pada zat tersebut dapat terjadi perubahan seperti :
a. terjadi pemuaian
b. terjadi perubahan wujud
c. terjadi kenaikan suhu
Adanya pengaruh kalor terhadap perubahan wujud atau suhu,diteliti lebih lanjut oleh Joseph Black.Beberapa hal yang dikemukakan oleh Joseph Black berkaitan dengan perubahansuhu benda, ternyata dapat digunakan untuk menentukan besar kalor yang diserap oleh suatu zat.
a. Pemuaian
Pemberian kalor pada sustu zat selain dapat menaikkan ataumenurunkan suhu zat, dapat juga merubah wujud suatu zat, atau menyebabkan benda mengalami pemuaian.Umumnya semua zat akan memuai jika ia mengalami kenaikan suhu, kecuali beberapa zat yang mengalami penyusutan saat terjadi kenaikan suhu, padasuatu interval suhu tertentu. Kejadian penyusutan wujud zat saat benda mengalamikenaikan suhu disebut anomali,seperti terjadi pada air. Air saat dipanaskan darisuhu 0°C menjadi 4°C justru volumenya mengecil, dan baru setelah suhunyalebih besar dari 4°C volumenya membesar.
1) Pemuaian Panjang (Linier)
Suatu batang panjang mula-mula lo dipanaskan hingga bertambah panjang Δl, bila perubahan suhunya Δt maka,α = 1/lo.Δt/Δl
Δl = αlo.Δt
α = koefisien muai panjang suatu zat ( per °C )
Sehingga panjang batang suatu logam yang suhunya dinaikkan sebesar Δtakan menjadi
lt= lo+ Δl
lt= lo( l + α . Δt )
2) Pemuaian Bidang ( Luas )
Suatu bidang luasnya mula-mula Ao, terjadi kenaikkan suhu sebesar Δt sehingga bidang bertambah luas sebesar ΔA, maka dapat dituliskan :ÎČ = 1/Ao. ΔA / Δt
ΔA = AoÎČ Î”t
ÎČ = Koefisien muai luas suatu zat ( per °C ) dimana ÎČ = 2 α
Sehingga luas bidang yang suhunya dinaikkan sebesar t akan menjadi At= Ao+ ΔA
At= Ao( 1 + ÎČ Î”t )
3) Pemuaian Ruang ( volume )
Volume mula-mula suatu benda Vo, kemudian dipanaskan sehinggasuhunya naik sebesar Δt, dan volumenya bertambah sebesar ΔV ini dapatditunjukkan dalam rumus :γ = 1/Vo. ΔV/Δt
ΔV = γ . Vo. Δt
Îł = koefisien muai ruang suatu zat ( per °C )Îł = 3 αsehingga persamaan volumenya menjadi Vt= Vo+ Δt
Vt= Vo( 1 + γ . Δt)
b. Perubahan Wujud
Ketika sejumlah kalor diterima atau dilepas oleh suatu zat, maka ada dua kemungkinan yang terjadi pada suatu benda, yaitu benda akan mengalami perubahan suhu, atau mengalami perubahan wujud. Kenaikan suhu suatu benda dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan yangmengkaitkan dengan kalor jenis atau kapasitas kalor. Sedangkan pada saat benda mengalami perubahan wujud, maka tidak terjadi perubahan suhu, namun semua kalor saat itu digunakan untuk merubah wujud zat,yangdapat ditentukan dengan persamaan yang mengandung unsur kalor laten.
Besar kalor laten yang digunakan untuk mengubah wujud suatu zat dirumuskan :Q = m.L
Dengan keterangan:
Q: kalor yang diterima atau dilepas (Joule atau kal)
m: massa benda (kg atau gram)
L: kalor laten (J/kg atau kal/gr)(kalor uap atau kalor lebur)
Adanya kalor laten berupa kalor lebur dan kalor didih sangat sering dijumpai dalamkehidupan, seperti meleburnya es cream pada suhu normal, atau mendidihnya air sebelumdikonsumsi untuk kehidupan sehari-hari.Perubahan wujud ini dapat dijelaskan dengan teori kinetik, yang menyatakan bahwasaat mencapai titik lebur atau titik didih, kecepatan getar zat akan bernilai maksimum,sehingga kalor yang diterima tidak digunakan untuk menambah kecepatan, namundigunakan untuk melawan gaya ikat antar molekul zat. Sehingga saat molekul-molekul itudapat melepaskan ikatannya, maka zat akan berubah wujud melebur atau mendidih.
c. Perubahan Suhu
Suhu merupakan suatu istilah yang dipakai untuk membedakan panas dinginnyasuatu benda. Misalnya benda panas akan dikatakan mempunyai suhu tinggi dan bendadingin mempunyai suhu yang rendah.Zat cair yang biasanya dipakai untuk mengisi termometer adalah air raksa. Suhu dapat diukur dengan termometer. Kebaikan air raksa dari zat cair lainnya yaitu :
a.Air raksa dapat cepat mengambil panas benda yang diukur sehingga suhunya sama dengan suhu benda yang diukur tersebut.
b.Dapat dipakai untuk mengukur suhu benda dari yang rendah sampai yang tinggi,karena air raksa punya titik beku –39°C dan titik didih 357°C.
c.Tidak dapat membasahi dinding tabung, sehingga pengukurannya dapat lebih teliti.d.Pemuaian dari air raksa adalah teratur.e.Mudah dilihat, karena air raksa mengkilat.Selain air raksa dapat juga digunakan alkohol untuk mengisi tabung termometer.Alkohol mempunyai titik rendah / beku –114°C dengan titik didih 78°C.
Termometer ada berbagai macam menurut fungsinya, yaitu :
a.Termometer suhu badan
b.Termometer udara
c.Termometer logam
d.Termometer maximum dan minimum
e.Termograf untuk terminologi
f.Termometer digital
 
B.Perpindahan Kalor
Setelah sekilas memahami adanya sejumlah kalor dapat menyebabkan perubahan wujud atau kenaikan suhu pada suatu benda, serta telah dipelajarinya proses pemuaian sebagai dampak adanya penyerapan kalor pada benda, yang
tentunya menuntut pemahaman tentang adanya konsep konversi dari berbagaisatuan dari besaran perubahan suhu, maka yang tak kalah pentingnya dari semuaitu bahwa kalor sebagai suatu bentuk energi ternyata dapat mengalami perubahantempat, atau dikatakan bahwa kalor dapat berpindah tempat.Tanpa usaha luar, maka kalor sebagai suatu bentuk energi dapat berpindah tempat dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendahdengan berbagai cara, yaitu :
1.Konduksi
Konduksi adalah hantaran kalor yang tidak disertai dengan perpindahan partikel perantaranya. Pada hantaran kalor ini yang berpindah hanyalah energinya,tanpa melibatkan partikel perantaranya, seperti hantaran kalor pada logam yang dipanaskan dari satu ujung ke ujung lainnya. Saat ujung B dipanaskan, maka ujungA, lama kelamaan akan mengalami pemanasan juga, hal tersebut dikarenakanenergi kalor yang menggetarkan molekul-molekul di ujung B turut menggetarkanmolekul-molekul yang ada disampingnya hingga mencapai titik A.
2.Konveksi
Konveksi adalah hantaran kalor yang disertai dengan perpindahan partikel perantaranya.
Contoh dari peristiwa konveksi adalah seperti perpindahankalor pada zat cair yang dipanaskan, ventilasi kamar, cerobong asap, pengaturankatub udara pada kompor, dan kipas angin. Umumnya konveksi terjadi pada gasdan zat cair.Energi kalor yang dipindahkan secara konveksi sebesar,Q = k A∆t . t
3.Radiasi
Radiasi adalah hantaran kalor yang tidak memerlukan medium perantara,seperti kalor dari matahari yang sampai ke bumi, kalor api unggun yang sampai pada orang yang ada di sekitarnya, pendingin (pemanas) rumah, pengeringan kopi, pembakaran dengan oven dan efek rumah kaca.
 
C. Asas Black 
Ilmuwan Inggris pada tahun 1761 Joseph Black menyatakan bahwa kalor yangdiberikan suatu benda sama dengan kalor yang diterima pada suatu benda dalam suatusistem tertutup. Sistem tertutup tersebut dapat dilakukan dalam suatu kalorimeter, misalkanada jumlah masa m1 zat, bersuhu t1, kemudian dicampuri dengan sejumlah masa m2zat lain bersuhu t2dan keduanya dapat ditentukan dengan persamaan:Qserap= Qlepas
 Bunyi asas Black “ Kalor yang diserap/diterima sama dengan kalor yang dilepas.Persamaan di atas dikenal dengan nama asas Black atau hukum kekekalan energi kalor.

Sabtu, 31 Januari 2015

MACAM MACAM ENERGI TAK TERBARUKAN

MACAM ENERGI TAK TERBARUKAN

1. Energi tak terbarukan (Non renewable energy)
Yang dimaksud energi tak terbarukan adalah sumber energi tersebut tidak tersedia secara terus menerus, tidak kerkesinambungan, dan pada saatnya sumber energi tersebut akan habis. Yang digolongkan ke dalam jenis ini adalah sumber energi fosil seperti minyak bumi dan batubara.
Kekurangan lain dari energi fosil ini adalah, harganya yang semakin melambung tinggi dari waktu ke waktu seiring bertambahnya populasi manusia. Selain itu energi fosil ini dianggap tidak bersahabat terhadap lingkungan. Hasil pembakarannya sangat mencemari lingkungan. Dengan alasan ketiga kekurangan ini orang pun berlomba-lomba mencari sumber energi alternatif yang tidak memiliki kekurangan seperti energi fosil tersebut di atas, yaitu: tersedia terus-menerus, harga yang stabil, dan bersahabat terhadap lingkungan.
SUMBER: https://rosasiwiwidikinanthi.wordpress.com/

MACAM MACAM ENERGI TERBARUKAN

MACAM MACAM ENERGI TERBARUKAN

Macam-macam Energi Baru Terbarukan
Penggunaan energi alternatif akan memberi perlindungan suatu bangsa pada kenaikan harga bahan bakar fosil, serta mengurangi ketergantungan pada negara-negara lain untuk pasokan minyak. Sumber energi alternatif juga akan membatasi konsumsi sumber energi tak terbarukan seperti minyak bumi dan batubara, mengurangi pencemaran lingkungan & efek negatif pada sumber daya alam seperti air, udara, hutan, dll.
Peningkatan penggunaan sumber energi alternatif pada akhirnya akan menciptakan lapangan kerja baru sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Berikut ini adalah macam-macam sumber energi alternatif.
1. Energi Biomassa. Materi biologis yg masih hidup atau telah mati disebut biomassa, umum digunakan sebagai sumber bahan bakar atau untuk produksi industrial. Tanaman hidup, pohon mati, dan serpihan kayu merupakan bagian dari bio massa.
2. Gas Alam. Sebelum digunakan, biasanya dikompresikan terlebih dahulu hingga berubah wujud menjadi cair. Pembakaran gas alam memang masih menghasilkan gas rumah kaca, namun dibandingkan bahan bakar lain seperti bensin atau solar, emisi gas alam dianggap masih lebih bersih.
3. Panas Bumi. Sumber energi alternatif yg ekonomis, dapat diandalkan, dan ramah lingkungan. Panas bumi merupakan sumber energi yg dapat diperb
Macam-macam Energi Baru Terbarukan
Penggunaan energi alternatif akan memberi perlindungan suatu bangsa pada kenaikan harga bahan bakar fosil, serta mengurangi ketergantungan pada negara-negara lain untuk pasokan minyak. Sumber energi alternatif juga akan membatasi konsumsi sumber energi tak terbarukan seperti minyak bumi dan batubara, mengurangi pencemaran lingkungan & efek negatif pada sumber daya alam seperti air, udara, hutan, dll.
Peningkatan penggunaan sumber energi alternatif pada akhirnya akan menciptakan lapangan kerja baru sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Berikut ini adalah macam-macam sumber energi alternatif.
1. Energi Biomassa. Materi biologis yg masih hidup atau telah mati disebut biomassa, umum digunakan sebagai sumber bahan bakar atau untuk produksi industrial. Tanaman hidup, pohon mati, dan serpihan kayu merupakan bagian dari bio massa.
2. Gas Alam. Sebelum digunakan, biasanya dikompresikan terlebih dahulu hingga berubah wujud menjadi cair. Pembakaran ‪gas alam memang masih menghasilkan gas rumah kaca, namun dibandingkan bahan bakar lain seperti bensin atau solar, emisi gas alam dianggap masih lebih bersih.
3. Panas Bumi. Sumber energi alternatif yg ekonomis, dapat diandalkan, dan ramah lingkungan. panas bumimerupakan sumber energi yg dapat diperbarui sehingga bebas dari isu kelangkaan.
4. Pembangkit Listrik Tenaga Air. Ini mungkin masih menjadi sumber energi alternatif yg populer. Tenag merupakan sumber energi terbarukan sekaligus‪ ramah lingkungan karena tidak menghasilkan limbah.
5. Tenaga Angin. Turbin angin lazim digunakan untuk mengubah energi angin menjadi listrik. Catatan menunjukkan bahwa sekitar 1,5% pasokan listrik dunia dihasilkan oleh tenaga angin.
6. Tenaga Matahari, umum digunakan sebagai pembangkit listrik. Perkembangan teknologi memungkinkan sel suryasemakin ringan, mudah diangkut, dan lebih efisien.
7. Energi Gelombang Laut, bisa digunakan untuk menghasilkan listrik. Meskipun memiliki potensi besar, teknologi ini belum banyak digunakan.
8. Energi Pasang Surut, belum banyak digunakan. Namun, para ahli melihat pasang surut sebagai sumber energi alternatif yang menjanjikan di masa depan. Pasang surut dianggap menjanjikan karena mudah diprediksi tidak seperti energi matahari dan angin.
SUMBER: https://rosasiwiwidikinanthi.wordpress.com/

SISTEM TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN

SISTEM TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN

SISTEM TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN
  1. Permeabilitas Membran Sel
    Sel tumbuhan dibatasi oleh dua lapis pembatas yang sangat berbeda komposisi dan strukturnya. Lapisan terluar adalah dinding sel yang tersusun atas selulosa, lignin, dan polisakarida lain. Dinding sel memberikan kekakuan dan memberi bentuk sel tumbuhan. Pada beberapa bagian, dinding sel tumbuhan terdapat lubang yang berfungsi sebagai saluran antara satu sel dengan sel lainnya. Lubang ini disebut plasmodesmata, berdiameter sekitar 60 nm, sehingga dapat dilalui oleh molekul dengan berat molekul sekitar 1000 Dalton. Lapisan dalam sel tumbuhan adalah membran sel.Membran sel terdiri atas dua lapis molekul fosfolipid. Bagian ekor dengan asam lemak yang bersifat hidrofobik (non polar), kedua lapis molekul tersebut saling berorientasi kedalam, sedangkan bagian kepala bersifat hidrofilik (polar), mengarah ke lingkungan yang berair. Komponen protein terletak pada membran dengan posisi yang berbeda-beda. Beberapa protein terletak periferal, sedangkan yang lain tertanam integral dalam lapis ganda fosfolipid. Membran seperti ini juga terdapat pada berbagai organel di dalam sel, seperti vakuola, mitokondria, dan kloroplas.
    Komposisi lipid dan protein penyusun membran bervariasi, bergantung pada jenis dan fungsi membran itu sendiri. Namun demikian membran mempunyai ciri-ciri yang sama, yaitu bersifat selektif permeabel terhadap molekul-molekul. Air, gas, dan molekul kecil hidrofobik secara bebas dapat melewati membran secara difusi sederhana. Ion dan molekul polar yang tidak bermuatan harus dibantu oleh protein permease spesifik untuk dapat diangkut melalui membran dengan proses yang disebut difusi terbantu (fasilitated diffusion). Kedua cara pengangkutan ini disebut transpor pasif. Untuk mengangkut ion dan molekul dalam arah yang melawan gradien konsentrasi, suatu proses transpor aktif harus diterapkan. Dalam hal ini protein aktifnya memerlukan energi berupa ATP, ataupun juga digunakan cara couple lewat proses antiport dan symport.
    Permeabilitas membran tergantung pada fluiditas inti hidrofobik membran dan aktivitas protein pengangkutnya. Oleh karena itu, keadaan lingkungan yang dapat mengganggu keduanya akan mempengaruhi permeabilitas membran terhadap suatu solut.
    II. Transportasi Tumbuhan
    Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat rendah (misal ganggang) penyerapan air dan zat hara yang terlarut di dalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi (misal spermatophyta) proses pengangkutan dilakukan pembuluh pengangkut yang terdiri dari xylem dan phloem.
    Tumbuhan memperoleh bahan dari lingkungan untuk hidup berupa O2, CO2, air dan unsur hara. Kecuali gas O2 dan CO2 zat diserap dalam bentuk larutan ion. Mekanisme proses penyerapan dapat berlangsung karena adanya proses imbibisi, difusi, osmosis dan transpor aktif.
    A. Imbibisi
    Merupakan penyusupan atau peresapan air ke dalam ruangan antar dinding sel, sehingga dinding selnya akan mengembang. Misal masuknya air pada biji saat berkecambah dan biji kacang yang direndam dalam air beberapa jam.
    B.Difusi
    Difusi merupakan perpindahan zat-zat atau molekul-molekul dari daerah konsentrasi tinggi (hipertonik) ke konsentrasi rendah (hipotonik). Misal pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 saat pernafasan, penyebaran setetes tinta dalam air.
    CO2,O2 H2O
    Difusi CO2,O2 dan H2O
    Difusi dapat berlangsung dalam sel-sel hidup, termasuk pada sel tumbuhan. Telah diketahui bahwa isi sel hidup adalah protoplasma yang merupakan satu larutan. Tubuh tumbuhan dibangun oleh sel-sel tumbuhan yang setiap selnya memiliki dinding sel dari selulosa. Dinding tersebut umumnya bersifat permeabel sehingga dapat dilewati air dan zat-zat telarut di dalamnya.
    Difusi yang tergantung pada suatu mekanisme transpor khusus dari membran seperti enzim permease disebut difusi terbantu, misalnya difusi ADP ke dalam dan difusi ATP ke luar dari mitokondria.
    Gerakan partikel dari tempat dengan potensial kimia lebih tinggi ke tempat dengan potensial kimia lebih rendah karena energi kinetiknya sendiri sampai terjadi keseimbangan dinamis.
    • Faktor yang mempengaruhi difusi :
    1. Suhu, makin tinggi difusi makin cepat
    2. BM makin besar difusi makin lambat
    3. Kelarutan dalam medium, makin besar
    difusi makin cepat
    4. Beda potensial kimia, makin besar
    beda difusi makin cepat
    C. Osmosis
    Osmosis adalah kasus khusus dari transpor pasif, dimana molekul air berdifusi melewati membran yang bersifat selektif permeabel. Dalam sistem osmosis, dikenal larutan hipertonik (larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut tinggi), larutan hipotonik (larutan dengan konsentrasi terlarut rendah), dan larutan isotonik (dua larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut sama). Jika terdapat dua larutan yang tidak sama konsentrasinya, maka molekul air melewati membran sampai kedua larutan seimbang. Dalam proses osmosis, pada larutan hipertonik, sebagian besar molekul air terikat (tertarik) ke molekul gula (terlarut), sehingga hanya sedikit molekul air yang bebas dan bisa melewati membran. Sedangkan pada larutan hipotonik, memiliki lebih banyak molekul air yang bebas (tidak terikat oleh molekul terlarut), sehingga lebih banyak molekul air yang melewati membran. Oleh sebab itu, dalam osmosis aliran netto molekul air adalah dari larutan hipotonik ke hipertonik.
    Proses osmosis juga terjadi pada sel hidup di alam. Perubahan bentuk sel terjadi jika terdapat pada larutan yang berbeda. Sel yang terletak pada larutan isotonik, maka volumenya akan konstan. Dalam hal ini, sel akan mendapat dan kehilangan air yang sama. Banyak hewan-hewan laut, seperti bintang laut (Echinodermata) dan kepiting (Arthropoda) cairan selnya bersifat isotonik dengan lingkungannya. Jika sel terdapat pada larutan yang hipotonik, maka sel tersebut akan mendapatkan banyak air, sehingga bisa menyebabkan lisis (pada sel hewan), atau turgiditas tinggi (pada sel tumbuhan). Sebaliknya, jika sel berada pada larutan hipertonik, maka sel banyak kehilangan molekul air, sehingga sel menjadi kecil dan dapat menyebabkan kematian. Pada hewan, untuk bisa bertahan dalam lingkungan yang hipo- atau hipertonik, maka diperlukan pengaturan keseimbangan air, yaitu dalam proses osmoregulasi.
    D. Traspor aktif
    Transpor aktif adalah pengangkutan zat dengan bantuan energi. Sumber energi yang digunakan berasal dari ATP dan ADP. Contoh, pengangkutan glukosa dalam tubuh. Glukosa tidak dapat menembus membran sel sebelum diaktifkan oleh ATP atau ADP. Dengan mengubah glukosa menjadi glukosa fosfat. Untuk membentuk glukosa fosfat diperlukan energi pengaktifan yang tersimpan dalam ATP.
    ATP ADP + P + Energi
    Glukosa + P + Energi Glukosafosfat
    Pengangkutan lintas membran dengan menggunakan energi ATP, melibatkan pertukaran ion Na+ dan K+ (pompa ion) serta protein kontraspor yang akan mengangkut ion Na+ bersama melekul lain seperti asam amino dan gula. Arahnya dari daerah berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Misal perpindahan air dari korteks ke stele.
    III. Pengangkutan Zat Melalui Xylem
    Pengangkutan zat pada tumbuhan dibedakan menjadi :
    A. Pengangkutan Ekstravaskuler
    Pengangkutan air dan garam mineral di luar berkas pembuluh pengangkut. Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dan biasanya dengan arah horisontal. Pengangkutan air dengan arah horizontal, mulai dari epidermis bulu-bulu akar, kemudian masuk ke lapisan korteks, lalu ke endodermis dan sampai ke berkas pembuluh angkut dalam air.
    Skema :
    Bulu akar epidermis korteks endodermis xylem.
    Pada saat air dan mineral melalui jaringan-jaringan tersebut, ada dua kemungkinan jalan yang dilalui, pertama, air dan mineral akan melalui ruang antar sel dalam setiap jaringan. Pengangkutan semacam ini disebut Apoplast. Kedua, air dan mineral bergerak melalui jalur dalam sel yaitu sitoplasma. Air akan masuk ke dalam sel dan berpindah dari satu sel ke sel yang lain disebut Simplast. Pengangkutan secara Simplast dapat masuk ke stele melalui sel penerus pada endodermis, sedangkan pengangkutan secara apoplast tidak dapat sampai ke stele karena terhalang oleh sel U endodermis.
    Penganngkutan ekstravaskluler dibedakan :
    – transportasi/ lintasan apoplas : menyusupnya air tanah secara bebas atau transpor pasif melalui semua bagian tak hidup dari tumbuhan (dinding sel dan ruang antar sel)
    – transportasi/ lintasan simplas : bergeraknya air dan garam mineral melalui bagian hidup dari sel tumbuhan (sitoplasma dan vakoula).
    B. Pengangkutan Intravaskuler
    Pengangkutan intravaskuler adalah proses pengangkutan zat yang terjadi di dalam pembuluh angkut, yaitu dalam xilem dan floem. Proses pengangkutan dalam pembuluh angkut terjadi secara vertikal.
    Air dan mineral dalam tanah masuk melalui buluh akar – epidermis – korteks – endodermis – perisikel dan akhirnya masuk ke xilem. Di dalam pembulu xilem air dam mineral di bawah naik ke seluruh tubuh termasuk ke daun.
    Air dan garam mineral akan diangkut ke daun melalui pembuluh kayu (xylem). Komponen utama penyusun xylem adalah elemen pembuluh (trakea) dan trakeid.
    Trakea dan trakeid merupakan sel-sel yang mati karena tidak mempunyai sitoplasma dan hanya mempunyai dinding sel.
    Sel trakea terdiri atas tabung yang berdinding tabal dan membentuk suatu pembuluh.
    Sel trakeid merupakan sel dasar penyusun xylem, yang terdiri dari sel memanjang dan berdinding keras karena mengandung lignin. Pada beberapa tempat dinding sel trakeid terdapat bagian-bagian yang tidak menebal yang disebut noktah.
    Selain trakea dan trakeid xylem juga mengandung sel parenkim (parenkim kayu) yang merupakan sel hidup dan berfungsi untuk menyimpan bahan makanan. Xylem juga mengandung serabut kayu yang berfungsi sebagai penguat (penyokong)
    Yang menyebabkan air di dalam xilem dapat bergerak ke atas melawan gravitasi adalah :
    – Daya kapilaritas :
    Pembuluh xylem yang terdapat pada tumbuhan dianggap sebagai pipa kapiler. Air akan naik melalui pembuluh kayu sebagai akibat dari gaya adhesi antara dinding pembuluh kayu dengan molekul air.
    – Daya tekan akar :
    Epidermis akan menyerap air dari dalam tanah secara terus-menerus mengakibatkan kadar air dan tekanan turgor akar meningkat. Peningkatan kadar air pada ujung akar menyebabkan perbedaan konsentrasi antara sel pada ujung akar dan sel – sel yang berada di atasnya. Hal ini menyebabkan air akan berpindah dari sel – sel yang berada diatasnya, dan akhirnya air terdorong ke jaringan xilem yang berada diatsnya.
    Tekanan akar pada setiap tumbuhan berbeda-beda. Besarnya tekanan akar dipengaruhi besar kecil dan tinggi rendahnya tumbuhan (0,7 – 2,0 atm). Bukti adanya tekanan akar adalah pada batang yang dipotong, maka air tampak menggenang dipermukaan tunggaknya.
    – Daya isap daun :
    Disebabkan adanya penguapan (transpirasi) air dari daun yang besarnya berbanding lurus dengan luas bidang penguapan (intensitas penguapan). Dengan demikian konsentrasi sel yang berada di daun cenderung lebih tinggi di bandingkan dengan konsentrasi sel pada bagian tubuh yang lain. Perbedaan konsentrasi ini akan mendorong perpindahan air dari sel-sel yang berada dibawahnya naik ke sel-sel daun. Jadi adanya penguapan melalui daun menyebabkan aliran air dari bawah ke atas. Kemampuan inilah yamg di sebut daya isap daun.
    – Pengaruh sel-sel yang hidup :
    Perjalanan air dari akar hingga ke daun di bantu oleh sel-sel hidup yang ada di sekitar xilem, yaitu sel – sel parenkim kayu dan sel-sel jari empulur.
    Tumbuhan mengeluarkan cairan dari tubuhnya melalui 3 proses, yaitu :
    1. Transpirasi
    Adalah terlepasnya air dalam bentuk uap air melalui stomata dan kutikula ke udara bebas (evaporasi). Transpirasi dipengaruhi oleh :
    Faktor luar, meliputi :
    – kelembaban udara : semakin tinggi kelembaban udara maka transpirasi semakin lambat. Pada saat udara lembab transpirasi akan terganggu, sehingga tumbuhan akan melakukan gutasi
    – suhu udara : semakin tinggi suhu maka transpirasi semakin cepat.
    – intensitas cahaya : semakin banyak intensitas cahaya maka transpirasi semakin giat.
    – kecepatan angin : semakin kencang angin maka transpirasi semakin cepat.
    – kandungan air tanah : semakin banyak air tanah penguapan semakin cepat.
    – angin : semakin cepat angin bertiup, maka penguapan semakin cepat
    Faktor dalam, meliputi :
    – ukuran (luas) daun
    – tebal tipisnya daun
    – ada tidaknya lapisan lilin pada permukaan daun
    – jumlah stomata
    – jumlah bulu akar (trikoma)
    Jadi semakin cepat laju transpirasi berarti semakin cepat pengangkutan air dan zat hara terlarut, demikian pula sebaliknya. Alat untuk mengukur besarnya laju transpirasi melalui daun disebut fotometer atau transpirometer.
    2. Gutasi
    Adalah pengeluaran air dalam bentuk tetes-tetes air melalui celah-celah tepi atau ujung tulang tepi daun yang disebut hidatoda/ gutatoda/ emisarium. Terjadi pada suhu rendah dan kelembaban tinggi sekitar pukul 04.00 sampai 06.00 pagi hari. Di alami pada tumbuhan famili Poaceae (padi, jagung, rumput, dll)
    3. Perdarahan
    Adalah pengeluaran air cairan dari tubuh tumbuhan berupa getah yang disebabkan karena luka atau hal-hal lain yang tidak wajar. Misalnya pada penyadapan pohon karet dan pohon aren.
    IV. pengangkutan melalui floem
    Air dan zat terlarut yang diserap akar diangkut menuju daun akan dipergunakan sebagai bahan fotosintesis yang hasilnya berupa zat gula/ amilum/ pati. Pengangkutan hasil fotosintesis berupa larutan melalui phloem secara vaskuler ke seluruh bagian tubuh disebut translokasi.
    Untuk membuktikan adanya pengangkutan hasil fotosintesis melewati phloem dapat dilihat dari pada proses pencangkokan. Batang yang telah kehilangan kulit (phloem) mengalami hambatan pengangkutan akibat terjadinya timbunan makanan yang dapat memacu munculnya akar apabila bagian batang yang terkelupas kulitnya tertutup tanah yang selalu basah.
    Beberapa tumbuhan menyimpan hasil fotosintesis pada akarnya atau batangnya. Pada umumnya jaringan phloem tersusun oleh 4 komponen, yaitu :
    – buluh tapis
    – sel pengiring
    – parenkim phloem
    – serabut-serabut                                                                                                                                                                            Sumber: http://mahranzaim15.blogspot.com/2012/11/sistem-transportasi-pada-tumbuhan.html 

METABOLISME SEL

METABOLISME SEL

Metabolisme sel adalah susunan dari proses kimia yang memungkinkan suatu organisme untuk merespon lingkungan, mengekstrak energi, tumbuh, berkembang biak serta mempertahankan dirinya. Proses metabolisme sel dikelompokkan ke dalam proses katabolik, yang terlibat dengan ekstraksi energi, dan proses anabolik, yang melibatkan penggunaan energi untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Dalam sel, asam nukleat, protein, karbohidrat dan lemak adalah molekul utama yang terlibat dalam metabolisme sel.

Asam nukleat

Metabolisme Sel
Inti dari sel – dan kadang-kadang sitoplasma – mengandung asam nukleat, yang merupakan perpustakaan informasi yang mengarahkan serta menentukan fungsi utama dari sel. Ada dua jenis asam nukleat dalam sel: DNA serta RNA. DNA ditemukan dalam nukleus dan template dari mana RNA dibuat. RNA diubah untuk menjadi mRNA segera setelah itu dibuat, ia meninggalkan nukleus ke sitoplasma di mana ia digunakan untuk sintesis protein.

Protein

Sintesis protein terjadi di sitoplasma dan difasilitasi oleh mRNA yang menyediakan instruksi untuk membuat protein tertentu. Protein hanya rantai asam amino. Ketika tubuh mendorong proses anabolik dalam sel, sintesis protein meningkat, proses anabolik terhalang bila ada kekurangan protein dan asupan kalori. Ketika energi rendah dalam tubuh Anda, daripada membuat protein menggunakan energi yang tersedia, protein dapat dipecah untuk melepaskan energi untuk sel – sebuah proses katabolik.

Karbohidrat

Karbohidrat, atau pati, adalah sumber energi yang paling tersedia untuk tubuh, mereka dengan cepat dimetabolisme untuk melepaskan energi untuk tubuh. Panjang merantai atau kompleks karbohidrat juga dikenal sebagai polisakarida, mereka terdiri dari unit kecil yang disebut monosakarida. Glukosa adalah monosakarida yang lebih disukai dan yang paling penting dalam tubuh, monosakarida lain termasuk fruktosa dan galaktosa. Glikogen merupakan bentuk penyimpanan glukosa.

Lemak

Lemak yang terkandung dalam adiposit atau sel-sel lemak, terutama bentuk penyimpanan energi dalam tubuh. Setiap gram lemak menyediakan dua kali lebih banyak kalori protein atau karbohidrat. Lemak cenderung menumpuk di tubuh selama kondisi peningkatan kalori dan asupan lemak. Sebuah gaya hidup juga mendorong penumpukan lemak karena lebih sedikit energi yang digunakan oleh tubuh. Lemak dipecah saat tubuh mengalami kekurangan pemasokan karbohidrat atau pengalaman masalah dengan metabolisme karbohidrat. Diet untuk menurunkan berat badan adalah salah satu cara untuk membentuk ketidakcukupan karbohidrat, diabetes mellitus adalah gangguan yang paling penting dari metabolisme karbohidrat.
Sumber: http://www.sridianti.com/apakah-itu-metabolisme-sel.html

SUHU DAN PENGUKURAN

MACAM-MACAM TERMOMETER

MACAM – MACAM TERMOMETER
1. termometer alkohol
2. termometer basal
3. termometer merkuri
4. termometer oral
5. termometer Galileo
6. termometer infra merah
7. termometer cairan kristal
8. termistor
Termometer alkohol
Termometer alkohol adalah termometer yang menggunkan alkohol sebagai media pengukur, yang merupakan alternatif dari termometer air raksa dengan fungsi yang sama. Tetapi tidak sama seperti air raksa dalam termometer kaca. Isi termometer alkohol tidak beracun dan akan menguap dengan cukup cepat. Ruang di bagian atas cairan merupakan campuran dari nitrogen dan uap dari cairan. Dengan meningkatnya suhu maka volumenya naik. Cairan yang digunakan dapat berupa etanol murni atau asetat isoamyl, tergantung pada produsen dan pekerjaan yang berhubungan dengan suhu. Karena termometer ini adalah transparan, maka cairan yang dibuat harus terlihat dengan penambahan pewarna merah atau biru. Thermometer ini hanya bisa mengukur suhu badan makhluk hidup (manusia dan hewan). Thermometer ini tidak bisa mengukur yang tinggi suhunya diatas 78°C.
Satu setengah dari gelas yang mengandung kaplier biasanya diberi label yang berlatar belakang bewarna putih dan kuning untuk membaca skala. Dalam penggunaan termometer alkohol ini diatur oleh titik didih cairan yang digunakan. Batas dari termometer etanol ini adalah 78° C, dan bermanfaat untuk mengukur suhu di siang hari, malam hari dan mengukur suhu tubuh. Thermometer alkohol ini adalah yang paling banyak digunakan karena bahaya yang ditimbulkan sangat kecil ketika terjadi kasus kerusakan pada termometer.
TERMOMETER INFRA MERAH
Termometer Infra Merah menawarkan kemampuan untuk mendeteksi temperatur secara optik – selama objek diamati, radiasi energi sinar infra merah diukur, dan disajikan sebagai suhu. Mereka menawarkan metode pengukuran suhu yang cepat dan akurat dengan objek dari kejauhan dan tanpa disentuh – situasi ideal dimana objek bergerak cepat, jauh letaknya, sangat panas, berada di lingkungan yang bahaya, dan/atau adanya kebutuhan menghindari kontaminasi objek (seperti makanan/alat medis/obat-obatan/produk atau test, dll.). Produk pengukur suhu infra merah tersedia di pasaran, Mulai dari yang fleksibel hingga fungsi-fungsi khusus/Termometer standar (seperti gambar), hingga sistem pembaca yang lebih komplek dan kamera pencitraan panas. Ini adalah citra/gambar dari termometer infra merah khusus industri yang digunakan memonitor suhu material cair untuk tujuan quality control pada proses manufaktur.
Termometers Infra Merah mengukur suhu menggunakan radiasi kotak hitam (biasanya infra merah) yang dipancarkan objek. Kadang disebut termometer laser jika menggunakan laser untuk membantu pekerjaan pengukuran, atau termometer tanpa sentuhan untuk menggambarkan kemampuan alat mengukur suhu dari jarak jauh. Dengan mengetahui jumlah energi infra merah yang dipancarkan oleh objek dan emisi nya, Temperatur objek dapat dibedakan.
Desain utama terdiri dari lensa pemfokus energi infra merah pada detektor, yang mengubah energi menjadi sinyal elektrik yang bisa ditunjukkan dalam unit temperatur setelah disesuaikan dengan variasi temperatur lingkungan. Konfigurasi fasilitas pengukur suhu ini bekerja dari jarak jauh tanpa menyentuh objek. Dengan demikian, termometer infra merah berguna mengukur suhu pada keadaan dimana termokopel atau sensor tipe lainnya tidak dapat digunakan atau tidak menghasilkan suhu yang akurat untuk beberapa keperluan.
Termometer Galileo
Termometer Galileo (atau termometer Galilea), dinamai fisikawan Italia, Galileo Galilei, adalah termometer yang terbuat dari gelas silinder tertutup berisi cairan bening dan serangkaian benda yang kerapatannya sedemikian rupa sehingga mereka naik atau turun sesuai perubahan suhu.
 Ciri desain
Di dalam cairan digantungkan sejumlah beban. Umumnya beban tersebut dilekatkan pada bola kaca tersegel yang berisi cairan berwarna untuk efek estetika. Saat suhu berubah, kerapatan cairan di dalam silinder turut berubah yang menyebabkan bola kaca bergerak timbul atau tenggelam untuk mencapai posisi di mana kerapatannya sama dengan cairan sekelilingnya atau terhenti oleh bola kaca lainnya. Bila perbedaan kerapatan bola kaca sangat kecil dan terurutkan sedemikian rupa sehingga yang kurang rapat berada di atas dan yang terapat berada di bawah, hal tersebut dapat membentuk suatu skala suhu.
Suhu dibaca dari ukiran piringan logam di setiap bola kaca. Biasanya sebuah celah memisahkan bola kaca atas dengan bola kaca bawah, berarti nilai suhu berada di antara kedua nilai label baca di setiap sisi celah. Bila bola kaca melayang-layang di celah, berarti nilai label baca mendekati suhu lingkungan.
Untuk mencapai keakuratan yang sesuai, toleransi beban harus dibuat kurang dari 1/1000 per satu gram (1 miligram).[1][2][3].
[sunting] Teori operasi
Bola kaca dari dekat.
Termometer Galilea bekerja dengan prinsip daya apung. Daya apung sendiri menentukan apakah suatu benda mengapung atau tenggelam dalam cairan, serta memberi penjelasan mengapa perahu yang terbuat dari baja bisa mengapung (sementara batangan baja padat dengan sendirinya akan tenggelam).
Satu-satunya faktor yang menentukan apakah suatu objek besar naik atau turun dalam suatu cairan tertentu, berkaitan dengan kerapatan objek terhadap kerapatan cairan di mana ia ditempatkan. Jika massa benda lebih besar dari massa cairan pengisi, objek tersebut akan tenggelam. Jika massa benda kurang dari massa
cairan pengisi, objek tersebut akan mengapung.
TERMOMETER Termistor
Termistor (Inggris: thermistor) adalah alat atau komponen atau sensor elektronika yang dipakai untuk mengukur suhu. Prinsip dasar dari termistor adalah perubahan nilai tahanan (atau hambatan atau werstan atau resistance) jika suhu atau temperatur yang mengenai termistor ini berubah. Termistor ini merupakan gabungan antara kata termo (suhu) dan resistor (alat pengukur tahanan).
Termistor NTC yang tersambung pada kabel terisolasi
Termistor ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930, dan mendapat hak paten di Amerika Serikat dengan nomor #2.021.491. Ada dua macam termistor secara umum: Posistor atau PTC (Positive Temperature Coefficient), dan NTC (Negative Temperature Coefficient). Nilai tahanan pada PTC akan naik jika perubahan suhunya naik, sementara sifat NTC justru kebalikannya.
Termometer air raksa
Termometer air raksa dalam gelas adalah termometer yang dibuat dari air raksa yang ditempatkan pada suatu tabung kaca. Tanda yang dikalibrasi pada tabung membuat temperatur dapat dibaca sesuai panjang air raksa di dalam gelas, bervariasi sesuai suhu. Untuk meningkatkan ketelitian, biasanya ada bohlam air raksa pada ujung termometer yang berisi sebagian besar air raksa; pemuaian dan penyempitan volume air raksa kemudian dilanjutkan ke bagian tabung yang lebih sempit. Ruangan di antara air raksa dapat diisi atau dibiarkan kosong.
Sumber: http://stayalonecrew.blogspot.com/2011/07/macam-macam-termometer.html

PENGERTIAN SUHU

Suhu adalah besaran yang menunjukkan derajat panas suatu benda. Alat ukur suhu disebut termomoter,kalor didefinisikan sebagai energi panas yg dimiliki suatu zat.
macam-macam termometer:
a. Termometer alkohol.
Karena air raksa membeku pada – 400 C dan mendidih pada 3600, maka termometer air raksa hanya dapat dipakai untuk mengukur suhu-suhu diantara interval tersebut. Untuk suhu-suhu yang lebih rendah dapat dipakai alkohol (Titik beku – 1300 C) dan pentana (Titik beku – 2000 C) sebagai zat cairnya.
b. Termoelemen.
Alat ini bekerja atas dasar timbulnya gaya gerak listrik (g.g.l) dari dua buah sambungan logam bila sambungan tersebut berubah suhunya.
c. Pirometer Optik.
Alat ini dapat dipakai untuk mengukur temperatur yang sangat tinggi.
d. Termometer maksimum-minimum Six Bellani.
Adalah termometer yang dipakai untuk menentukan suhu yang tertinggi atau terendah dalam suatu waktu tertentu.
e. Termostat.
Alat ini dipakai untuk mendapatkan suhu yang tetap dalam suatu ruangan.
f. Termometer diferensial.
Dipakai untuk menentukan selisih suhu antara dua tempat yang berdekatan.
Konversi suhu
Skala celsius (titik lebur 0 ⁰C, titik didih 100⁰C)
Skala fahrenheit (titik lebur 32⁰F, titik didih 212⁰F)
Skala reamur (titik lebur 0⁰R, titik didih 80⁰R)
Skala kelvin (titik lebur 273 K, titik didih 373 K)
Perbandingan skala termometer
C : F : R : K = 100 : 180 : 80 : 100 = 5 : 9 : 4 : 5
Perbandingan skala Celcius dan Fahrenheit:
T⁰C={9/5 T+32}⁰F atau T°F={5/9(T-32)}⁰C
Konversi suhu
Skala celsius (titik lebur 0 ⁰C, titik didih 100⁰C)
Skala fahrenheit (titik lebur 32⁰F, titik didih 212⁰F)
Skala reamur (titik lebur 0⁰R, titik didih 80⁰R)
Skala kelvin (titik lebur 273 K, titik didih 373 K)
Perbandingan skala termometer
C : F : R : K = 100 : 180 : 80 : 100 = 5 : 9 : 4 : 5
Perbandingan skala Celcius dan Fahrenheit:
T⁰C={9/5 T+32}⁰F atau T°F={5/9(T-32)}⁰C
 Sumber: https://www.facebook.com/permalink.php?id=416442411806281&story_fbid=450074331776422